Kalau mendengar nama Hikki belum tentu semua penggemar musik tahu, tapi kalau Utada Hikaru pasti semua tahu. Ya, penyanyi dari negerinya Doraemon ini begitu tenar dengan hits single-nya First Love mampu menembus pasar internasional apalagi di kawasan Asia. Penyanyi yang berkebangsaan Jepang tapi lahir di New York Amrik 26 tahun yang lalu ini ternyata jago main gitar dan piano. Karir internasional-nya justru dimulai pada tahun 2005 dalam album berbahasa Inggris bertajuk "Exodus". Debut karirnya sendiri dimulai tahun 1998 dengan merilis single Automatic/Time Will Tell. yang bikin dirinya jadi tenar dengan total penjualan single yang dirilis dalam versi 8cm dan 12cm ini begitu menakjubkan 2.063.000 keping.
Cewek yang akrab dipanggil Utada kalo di Amrik ini, nggak hanya menyanyi untuk albumnya saja tapi ia pernah nyanyi untuk theme song game berjudul "Kingdom Hearts" dan "Kingdom Hearts II". Lagu di dalam albumnya ia tulis sendiri karena didasari dari hobinya membaca karya sastra seperti puisi. Baginya literatur adalah aset yang gak ternilai harganya, makannya gak usah heran kalau koleksi bukunya merupakan sumber inspirasi dalam berkarya. Mulanya musik di albumnya beraliran R&B dengan beat yang rendah, tetapi waktu album Exodus keluar musiknya lebih mengarah ke aliran pop eksperimental. Alhasil kurang mendapat sambutan yang baik dari publik Amerika meski single Devil Inside sempat menduduki nomor 1 Billboard Hot Dance/Club Airplay. Bukan Hutada Hikaru namanya kalau gak ngeluar-in single yang bagus. Single Flavor of Life yang dirilis tahun 2007 lewat produksi EMI record berhasil menembus angka penjualan total 7.7 juta kopi dalam segala format di Jepang dan seluruh dunia (wikipedia). Di 2009 ini Utada telah mengeluarkan album "Hearth Station" yang berisi 10 lagu dengan single jagoannya Come Back To Me yang bisa di download untuk ringtone.
Selain merilis album, ia menerbitkan buku yang berisi diary perjalanannya yang termasuk wawancaranya dari 1998-2008. Dikatakan melalui webnya, kalau gak nyanyi lagi Utada Hikaru ingin menjadi penulis dengan membuka sebuah toko buku kecil dan bekerja part time di cafe. Sebuah keinginan sederhana untuk seorang diva asal Jepang yang telah menelurkan karya begitu gemilang. sph